Kamis, 05 Juli 2012

Diorama Sepasang Albanna by Ari Nur



Diorama Sepasang Al-Banna berkisah tentang lika-liku kehidupan seorang arsitek muda bernama Rani dalam mencari masa depan dan cinta sejati. Rani merupakan wanita sederhana dan taat ajaran agama. Dia memiliki impian untuk mendirikan sebuah biro arsitek dengan nama Al-Banna yang berarti Sang Pembangun.
Rani berasal dari keluarga sederhana. Walaupun Rani merupakan anak desa, dia memiliki semangat berjuang yang tinggi. Dia melanjutkan pendidikannya hingga tingkat universitas. Rani akhirnya bisa menyelesaikan pendidikannya walaupun dengan nilai yang pas-pasan. Setelah lulus kuliah, Rani memperoleh pekerjaan di Biro Arsitek Hirasindu, namun tidak bertahan lama.  Rani merasakan ketidakcocokan mengenai pandangannya tentang arsitektur dan pandangan dari biro tersebut. Menurut Rani, arsitektur berarti membangun kehidupan, bukan menghancurkan kehidupan yang sudah dibangun. Akhirnya, karena Rani tidak sepaham dengan biro tersebut, Rani memutuskan untuk berhenti dan mencari pekerjaan di biro arsitek yang lain.
          Rani mencoba mengikuti tes penerimaan pegawai di Biro Arsitek Kan Petra yang merupakan salah satu biro arsitek terkenal di Jakarta. Setelah mengikuti rangkaian tes yang ada, Rani pun lulus dan diterima bekerja di Biro Arsitek Kan Petra. Di sana Rani menemukan teman-teman baru yang sangat menyenangkan dan seorang bos yang sangat dingin, tegas, dan tampan bernama Ryan.
        Hari-hari dilalui dengan cukup melelahkan karena begitu banyak tugas yang  harus diselesaikan dalam waktu relatif singkat, ditambah lagi dengan kritik pedas dari bos yang seakan tak pernah puas dengan pekerjaan pegawainya yang sudah berusaha keras. Namun kebersamaan dan kekompakan bersama teman-teman membuat Rani tetap semangat. Dalam lingkungan kerja, Rani juga membawa sesuatu hal yang berbeda. Rani yang merupakan gadis berjilbab yang taat ajaran agama turut membagikan pengalaman dan ilmu keagamaannya kepada teman-temannya. Karena kelebihannya inilah Rani memiliki seorang teman dekat bernama Siva yang hendak mendalami ilmu agama.
            Selain teman-teman kerja, Rani juga memiliki seorang teman yang dikenalnya di tempat fitness, namanya Dara. Dara merupakan istri dari Jaka yang tak lain adalah sahabat dekat Ryan. Dari Dara-lah Rani memperoleh sedikit banyak informasi mengenai Ryan.
Suatu hari Rani berkunjung ke rumah Dara. Mereka saling bercerita sampai lupa bahwa hari sudah malam. Akhirnya Rani pun berpamitan untuk pulang. Rani harus menyusuri jalan kompleks yang sepi dan gelap untuk mencari taksi. Tanpa diduga muncullah beberapa orang pemuda dan mulai mengganggunya. Rani pun tidak tinggal diam dan dia mencoba melawan. Tiba-tiba sebuah sedan Jaguar melesat dengan kecepatan tinggi. Pemuda-pemuda tersebut berlarian menghindar, sementara Rani hanya terpaku. Ternyata seseorang yang berada di dalam mobil tersebut adalah Ryan yang memang hendak menyusul Rani atas permintaan Dara. Akhirnya Rani diantar pulang oleh Ryan, namun sebelumnya mereka mampir ke POM bensin. Karena antrian terlalu banyak, Rani memutuskan untuk menunggu di luar. Tidak disangka mereka bertemu dengan Siva. Seketika itu juga Siva marah kepada Rani karena beranggapan bahwa Rani telah melakukan perbuatan yang salah dengan pergi berdua bersama seorang laki-laki. Rani cukup tertekan dengan keadaan ini. Ryan pun merasa bersalah dan berpendapat bahwa dirinyalah yang harus menyelesaikan permasalahan ini.
Setelah meminta pendapat dari Jaka dan Dara, Ryan memutuskan untuk melakukan taaruf bersama Rani. Mereka menentukan waktu 3 bulan untuk melakukan taaruf. Hari-hari berlalu, Rani dan Ryan telah mendapat restu dari orang tua Rani. Suatu hari Rani menanyakan mengenai hubungan mereka, namun Ryan menolak dan tidak ingin membicarakannya dulu, setelah itu Ryan menghilang entah kemana. Hal ini membuat Rani kecewa dan marah kepada Ryan.  Tak lama Ryan kembali lagi dan sekarang dengan niat yang utuh ingin melamar Rani.
Pada suatu malam, Ryan berkunjung ke rumah Rani di desa, Rani pun tampak terkejut dan enggan menemui Ryan. Tiba-tiba Ibu Rani keluar dan mengajak Ryan masuk. Ryan mengungkapkan niatnya untuk menikahi Rani kepada Ibu Rani. Dengan ikhlas dan bahagia Ibu Rani menerimanya. Setelah Ibu Rani menasihati dan memberi masukan kepada Rani, akhirnya Rani menerima lamaran tersebut. Setelah menikah, mereka kebali ke Jakarta dan tinggal di apartemen Ryan. Kehidupan sebagai keluarga baru mereka lewati dengan bahagia, dipenuhi dengan cita-cita bersama terutama terkait dengan dunia arsitektur.
Rani hendak mendirikan sebuah biro arsitek dengan nama Al-Banna yang berarti Sang Pembangun. Ryan mendukung keinginan istrinya tersebut dan dengan sedikit modal yang dimiliki, mereka menyewa ruangan kosong di apartemen tersebut yang selanjutnya akan digunakan sebagai kantor Biro Arsitektur Al-Banna. Rani merekrut para pekerjanya dengan membuat iklan di internet. Ternyata respon yang diperoleh sangat baik, baru satu hari iklan ditayangkan sudah 7 orang yang mendaftar. Rani menerima orang-orang tersebut dan menempatkan mereka pada bagian yang sesuai menurut Rani.
Semakin lama Al-Banna semakin berkembang, jumlah pegawai melebihi kapasitas sehingga Rani dan Ryan harus menyewa satu ruangan lagi sebagai kantor Al-Banna. Namun perkembangan Al-Banna perlahan-lahan terhenti, Al-Banna mengalami kemunduran dikarenakan terus merugi, jumlah pegawai pun lama-lama berkurang. Hal ini membuat adanya perselisihan pendapat antara Ryan dan Rani. Rani hendak mempertahankan Al-Banna tetapi Ryan menginginkan agar Al-Banna diakhiri karena hanya membawa kerugian bagi mereka. Namun Rani tetap bersih keras mempertahankan apa yang telah dicita-citakannya itu. Dan pertengkaran antara keduanya tidak bisa dielakkan. Ryan memutuskan pergi dari rumah dan meninggalkan Rani.
Selama beberapa waktu tidak bertemu keduanya saling mengintrospeksi diri. Ryan menyadari bahwa tak seharusnya menghentikan mimpi istrinya. Di sisi lain, Rani tidak sanggup lagi untuk tinggal sendiri, Rani memutuskan untuk datang ke penginapan yang ditinggali Ryan. Pertemuan keduanya diawali dengan suasana yang kaku. Mereka hanya berjalan berdua tanpa berkata-kata.  Sampai Ryan mengungkapkan kalimat menggoda Rani, apakah Rani kangen kepada Ryan. Suasana pun perlahan mencair dan mereka mulai saling bercerita. Rani menceritakan usahanya bersama pegawai yang tersisa untuk mempertahankan Al-Banna. Rani dan pegawai-pegawainya merelakan apabila Al-Banna ditutup. Tentu Rian tidak tega apabila mimpi istrinya terhenti, dengan senang hati Ryan membatalkan niatnya untuk menutup Al-Banna. Dan akhirnya mereka kembali bersama, hidup bahagia dan membangun Al-Banna bersama.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar