Seorang
gadis kecil berumur 8 tahun bernama Kathy, diasuh dalam lingkungan yang diwarnai
kekerasan yang diciptakan oleh sang ayah. Dengan tuduhan ‘pembangkang’ , ia diserahkan
ke sebuah lembaga yang dikelola oleh pemerintah Irlandia dan gereja dengan
tujuan 'mengembalikan' anak-anak yang salah didik ini ke jalan yang lurus.
Namun,
yang Kathy dapatkan adalah siksaan yang lebih parah, secara mental maupun
fisik. Ia bahkan dijerumuskan ke dalam Binatu Magdalena, tempat para wanita
yang dianggap 'tak benar' yang dipekerjakan secara paksa, bahkan sebagian besar
sampai akhir hayat mereka. Lembaga ini disinyalir telah melakukan penyelewengan
bahkan terlibat dalam prostitusi terselubung.
Ketika
mencoba bicara, ia dikirimkan ke rumah sakit jiwa, dijadikan kelinci percobaan,
dijejali obat-obatan, dan diberi terapi kejut tanpa penahan sakit. Banyak dari
gadis ini yang menghabiskan waktu di rumah sakit jiwa, karena mereka berani
menceritakan apa yang terjadi. Mereka yang diam, kebanyakan menghabiskan waktu
di Binatu Magdalena sampai akhir hayatnya.
Setelah
berpuluh-puluh tahun hidup dalam trauma dan dihantui masa lalu, Kathy
memberanikan diri bicara dan mengangkat kasus ini di depan publik. Kasus ini
membawa dampak bagi masyarakat dan akhirnya seluruh cabang Binatu Magdalena di
Irlandia ditutup.
Novel ini merupakan kisah nyata yang dialami oleh Kathy O’Beirne. Di dalam novelnya, Kathy juga memberikan alasan mengapa ia ingin menceritakan kisahnya. Berpura-pura buta bukalah cara yang baik untuk hidup. Kebenaran tentang orang-orang kejam itu dan kejahatan yang mereka lakukan harus diungkapkan. Pada bagian akhir cerita, Kathy menyatakan, “Saya merasa kisah saya harus diberitahukan. Begitu banyak kejahatan yang terjadi dan ada suara dalam diri saya berteriak, ‘Keadilan’!’’.
Novel ini merupakan kisah nyata yang dialami oleh Kathy O’Beirne. Di dalam novelnya, Kathy juga memberikan alasan mengapa ia ingin menceritakan kisahnya. Berpura-pura buta bukalah cara yang baik untuk hidup. Kebenaran tentang orang-orang kejam itu dan kejahatan yang mereka lakukan harus diungkapkan. Pada bagian akhir cerita, Kathy menyatakan, “Saya merasa kisah saya harus diberitahukan. Begitu banyak kejahatan yang terjadi dan ada suara dalam diri saya berteriak, ‘Keadilan’!’’.
Kelebihan
novel ini adalah alur ceritanya yang runtun dan jelas. Walaupun konflik-konflik
yang dialami tokoh utama cukup rumit, namun tetap dapat dipahami dengan baik oleh
pembaca. Isinya juga dilengkapi dengan beberapa puisi yang memberi gambaran
mengenai peristiwa yang sedang dialami tokoh utama.
Kekurangan
novel ini adalah cara penulis menggambarkan dengan jelas mengenai peristiwa
penyiksaan yang mengerikan, sehingga dapat menimbulkan rasa takut bagi pembaca.
Walaupun di sisi lain, hal ini baik untuk memberikan pemahaman tetang hal yang
dialami tokoh utama.
Novel
ini sangat layak dijadikan sebagai salah satu buku bacaan. Karena pembaca dapat
memperoleh nilai-nilai kehidupan dari peristiwa-peristiwa yang mungkin tidak
dialami oleh banyak orang. Pembaca dapat mengetahui bahwa perjalanan kehidupan
sangatlah beragam, bahkan sering diwarnai dengan peristiwa-peristiwa
menyedihkan seperti yang dialami Kathy. Dan semangat untuk bangkit dari
keterpurukan yang dilakukan Kathy dapat menjadi pelajaran berharga bagi
pembaca.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar